Ngloji - loji/lo·ji/ n 1 gedung besar; 2 kantor atau
benteng kompeni masa penjajahan Belanda di Indonesia. Demikian makna menurut http://kbbi.web.id/. Sedangkan secara
maknawi Loji adalah ungkapan orang-orang Jawa untuk menyebut bangunan tinggalan kolonial yang berbeda
dengan bangunan asli Indonesia. (BM.Susanti,2000;47). Kata loji berasal dari
kata Perancis loge yang merupakan sebutan untuk kantor dan kemudian
orang Jawa menyebutnya secara terpeleset menjadi loji
(Johanes,Olivier.2015;56).
Meskipun terletak di ujung barat
Kabupaten Sleman, serta dulunya termasuk daerah terisolasi, nyatanya Minggir
memiliki beberapa Loji peninggalan kolonial Belanda yang sampai saat ini masih
berdiri dengan baik. Ini menandakan dulu ada orang Belanda yang tinggal di
Minggir.
www.jejakkolonial.blogspot.com |
Sebagai mana dilansir laman www.jejakkolonial.blogspot.com,
jika melacak sejarah Minggir pada masa kolonial, pada masa itu ternyata merupakan
sebuah daerah perkebunan atau dalam catatan sejarah disebut dengan Suikeronderneming
Kebonagung yang dimiliki oleh perusahaan Koloniaal Bank yang berpusat di
Surabaya (Dingemans,L.F,1925;122).Perkebunan ini menghasilkan tebu yang
kemudian diolah menjadi gula di Pabrik Gula Sendangpitu.
Menurut sebuah catatan dari tahun 1925, terdapat
11 orang Eropa yang pernah tinggal di Minggir (Dingemans,L.F,1925;138). Sebagian
besar dari mereka bekerja sebagai mandor perkebunan tebu. Sebagai orang Eropa
yang pada masa kolonial berada di tingkat sosial tertinggi, tentunya mereka
akan tinggal di rumah yang bentuknya berbeda dengan rumah milik orang-orang
pribumi. Jadi besar kemungkinan bahwa dahulu loji-loji ini merupakan rumah
tinggal milik para mandor perkebunan tebu. Melihat posisi loji yang
terpisah-pisah, nampaknya loji-loji ini sengaja dibangun berdasarkan area kerja
masing-masing mandor. Tentu saja ini baru sebatas perkiraan dan perlu riset
sejarah lebih lanjut.
Loji Kebonagung
Bentuk bangunan loji yang terletak di
selatan lapangan Kebonagung ini hampir mirip dengan Loji Serut (Sendangsari), hanya
saja di serambi depan terdapat empat tiang persegi yang menyangga atap
berbentuk gable. Tiang - tiang ini terbuat dari batu-bata dan bergaya Tuscan. Pada
bagian puncak gable, terdapat atribut khas bangunan kolonial dari akhir abad ke
19 berupa hiasan yang disebut dengan makelaar. Dari serambi ini, kita
bisa merasakan suasana pedesaan sekitar yang masih tenang sambil menikmati
angin sepoi. Suasana ini juga dirasakan
oleh para meneer yang dahulu pernah tiggal di sini.
Loji ini terdiri dari dua bagian, yakni
bangunan utama dan bangunan tambahan di samping utara bangunan utama. Bangunan
tambahan ini dahulu digunakan untuk dapur, gudang, kamar pembantu, dan paviliun
tamu. Antara bangunan utama dengan bangunan tambahan dihubungkan oleh sebuah
selasar yang menyambung dengan bagian serambi belakang loji.
Terimakasih infonyaa
ReplyDeleteHatur nuhun informasi nya
ReplyDelete